Memang masih awam, nirmana 2 dimensi. Tugas-tugasnya juga masih sekedar berhubungan dengan warna, tekstur, komposisi, dan sebagainya. Nah, pada pertemuan 2 minggu yang lalu, dibahas mengenai kolase dan montase.
karya montase saya |
Dalam membuat kolase-montase, dibutuhkan prinsip-prinsip sebagai berikut;
- KOMPOSISI YANG JENUH -
Artinya, komposisi kita ahrus penuh, mengisi seluruh kertas. Jangan biarkan ada ruang kosong alias putih disana. Kalau gampangnya, diblok lah. Masih ingat kan guru TK kita selalu mewanti-wanti bahwa gambar yang kita warnai harus di blok blok blok... langit dipenuhi biru, gunung dipenuhi biru kehitaman, dan sebagainya. Jenuh disini bermakna positif; penuh dan berisi sehingga tidak banyak kekosongan.
- MENGETAHUI DAYA TARIK KARYA -
Sebenarnya ini berlaku pada seluruh karya secara umum, tidak hanya kolase-montase saja. Prinsip-prinsip itu antara lain;
> teknik yang unggul
> penggarapan yang serius (craftmanship)
> teknik mengimitasi yang unggul
> menampilkan misteri (tanda tanya) karya seni
> memiliki nilai ganggu (sesuatu yang menggelitik)
Penjelasannya sebagai berikut;
teknik mengimitasi? ya, teknik meniru dengan baik. Jikalau contoh kita melukis pemandangan pasar, kiranya pandai-pandailah menggambarkan petak-petaknya, detail sayurnya, maupun orang yang berlalu-lalang disana. Tidak mungkin lah, gambar terong jadi terlihat seperti timun di lukisan. Nilainya hilang lah. Haha
Karya kolase saya |
nilai ganggu? ah, ini dia yang mengasyikkan. langsung saja saya beri contoh. Ada sebuah kolase lagi, pekerjaan dari teman sekelas saya. Dia memotong kepala bayi. Lalu badan bayi itu merupakan potongan kepala dari ibunya! Padahal kolasenya bertajuk "sayang anak" namun hal-hal yang digunakannya terlalu menggelitik, jenaka dan memiliki nilai ganggu yang besar. yah, memang terkadang keunikan yang menyimpang justru akan membekas dalam ingatan kita, bukan? Hahaha....
wew..pengertian n perbedaan antar keduany apa cc.. :D
ReplyDeletemenarik banget buat dibaca
ReplyDeletetepung tapioka sama dengan tepung apa