Pages

Monday, May 10, 2010

Sedikit berkata...

Aku menerima sms dalam bahasa jawa halus yang benar-benar menyentuh. Meski pada awalnya sms itu hanya kupahami sedikit, akhirnya aku mencari tahu arti keseluruhannya pada ayah, karena ayah pintar berbahasa jawa. Dans etelah mengetahui makna terdalamnya, yang terlintas dipikiranku, segera aku ingin membalas sms itu dengan puisi yang sama. Meski tidak berbahasa jawa, dan terkesan creepy (remember, aku gothic) tapi puisi ini benar-benar dari hatiku yang terdalam... Semoga orang yang aku sayangi, yang memberikan sms manis itu, bisa menggapai arti dari puisi ini, yang aku buat untuknya..... (>_<)

* * * *

Aku adalah gadis dalam selimut gelap
Bukan, bukan hanya selimut gelap
Namun langit pekat yang tercium amis darah
Dan kelopak mawar yang menyembur, tak terlihat mana ujungnya
Dimainkan oleh nasib dan kelemahan hati
Gigitan serigala yang dianggap angin lalu
Namun membekas cakaran singa dalam kalbu
Aneh, tapi biar sudah kelakar nasib bergema

Ada tatap dan peluk dalam bayang
Namun sadar pun tak selalu
Aku bersyukur aku tertindas
Karena kan ada sosok pangeran berselimut emas datang
Emas kebijakan dan nasehat yang dalam
Dalam untaian sayang dan cinta temaram
Pangeran dalam jubah emas dan kuda hitam
Yang mengepakkan kedewasaan dalam lingkaran kepenatan

Wahai ratu kegelapan dalam rundung arah
Tidakkah kau melihat pangeran itu dalam benak jiwa terdalam?
Lupakah kau akan belai dan tatapan hangatnya dari saat kau pertama beradu?
Lupa, aku sudah lupa...

Wahai ratu kegelapan dalam miskin tujuan
Akankah kau lepas panah yang terjatuh di depanmu itu?
Panah yang bahkan kau sudah lupa bentuknya, namun jadi awal dari kalbu kalian?
Lupa, aku sudah lupa...

Tapi pangeran, dengarkan...
Bukan jubah emasmu saja yang aku lihat kebesarannya
Bukan senyum ukiran malaikatmu yang menyilaukanku
Jauh jauh bagai dasar lautan terdalam, ada degupan hati yang hangat
Andai terus bergulir dan mengalir
Akan kutempatkan mutiara hitamku disana
Selamanya...