Wasabi.
Mungkin belum banyak dari teman-teman di Indonesia yang mengenal bahan makanan
ini. Para pengenal bahan makanan ini mayoritas mereka yang memiliki
ketertarikan khusus dengan kuliner Jepang atau budaya jepang itu sendiri.
Apa itu
wasabi?
Wasabi
adalah sejenis tanaman umbian Jepang asli, yang mana hidup di pinggiran sungai
berair jernih. Tanaman ini memiliki satu umbi yang mirip ketela pohon di
Indonesia. Umbi ini tersambung langsung dengan tangkainya. Tangkai-tangkai
kurus ini memiliki daun berbentuk seperti hati, dengan bunga putih indah yang
mekar di antara Februari dan Maret.
Apa yang
begitu special dari wasabi? Tentu rasanya. Orang Jepang sendiri jika ditanya
mengenai wasabi, mengaku sulit mendeskripsikan rasanya. Wasabi memiliki rasa
pedas, bukan pedas seperti cabe atau merica, namun pedas yang menusuk hidung
dan kerongkongan, dan tidak meninggalkan bekas pedas seperti halnya cabai.
Warna wasabi
hijau, berasal alami dari tanaman tersebut. Orang memasak tangkai, daun dan
bunganya untuk masakan tertentu.
Sementara yang melanglang buana adalah umbinya. Umbi tersebut diparut dan dijadikan
teman makan sushi atau sashimi.
Konon,
penguasa Jepang yang terkenal, Ieyasu Tokugawa, sangat menyukai wasabi yang
merupakan persembahan rakyatnya. Selain karena rasanya, juga bentuk daunnya
yang mirip dengan lambing kerajaan Tokugawa.
bahkan coklatpun berasa wasabi! |
Wasabi
berharga mahal, bahkan di negaranya sendiri. Meski dari tanaman liar dan
menjadi tanaman budidaya, tetap saja karena pengkondisian subur untuk wasabi
juga sulit. Selain itu rasa wasabi setelah diparut cepat menguap saat terkena
udara bebas, dan pengawetannya pun juga sulit. Untuk itulah terdapat wasabi
pasta dan bubuk hasil pabrikan, yang sudah diolah dan ditambahi dengan
bahan-bahan lain, juga pewarna.
Mengapa wasabi?
Wasabi mengandung
bahan aktif yang disebut isotiosianat (6-methylthiohexyl
isothiocyanate, 7-methylthioheptyl isothiocyanate, dan 8-methylthiooctyl
isothiocyanate). Senyawa
ini yang memberikan rasa pedas menyengat dan juga sebagai anti-mikroba yang
membuat bakteri dalam makanan mentah hilang. Itulah mengapa dalam sushi dengan
bahan mentah, koki selalu menyelipkan wasabi di antaranya. Begitu pula dengan
sashimi, yang merupakan ikan mentah langsung makan.
Tentu
selain sebagai anti-mikroba, orang juga menyukai sensasi wasabi yang
mengejutkan hidung! Penulis sendiri juga gemar dengan wasabi, terutama saat
hidung mampet karena flu. Hehe. Langsung lega karena berasa ditonjok dari
dalam.
wasabi pasta |
Wasabi di Indonesia?
Wasabi di Indonesia
berkembang sebatas sebagai pelengkap kuliner Jepang di restoran-restoran Jepang.
Hanya segelintir masyarakat yang mengenal wasabi. Tidak seperti di Jepang,
dimana wasabi bahkan digunakan untuk coklat, eskrim, dan permen karet.
wasabi bubuk korea, lebih murah |
Wasabi pasta
dan bubuk dapat dibeli di supermarket besar, atau supermarket yang menjual
bahan-bahan pangan impor. Harganya cukup mahal (meski kita sudah
mengesampingkan pajaknya) antara 50.000 rupiah keatas. Wasabi pasta berbentuk
seperti tempat pasta gigi. Namun jangan berkecil hati karena Negara lain juga
memproduksi wasabi. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, Negara seperti Korea,
Taiwan, New Zealand ternyata juga memasok wasabi ke Jepang untuk memenuhi
kebutuhan wasabi Negara tersebut. Sama deh seperti Indonesia, penghasil beras
terbesar namun tetap impor beras Thailand untuk mencukupi kebutuhan beras kita.
Cara
memasak wasabi?
- Wasabi sebagai pelengkap
Jika menggunakan wasabi pasta, cukup tekan keluar wasabi seperlunya.
Ingat, semakin lama terkena udara, wasabi akan mengering dan rasanya hilang
Jika membeli wasabi bubuk, ambil wadah, isi dengan bubuk wasabi dan air
matang. Ingat, perbandingan wasabi dengan air adalah 3 : 2, sehingga wasabi
akan menjadi pasta. Diamkan selama 5 menit atau 20 menit sehingga rasanya akan
keluar. Wasabi yang tidak didiamkan lebih dari 5 menit akan terasa pahit dan kurang
menyengat. Kalau ingin menyimpan wasabi, simpanlah rapat dalam wadah kedap
udara.
- Wasabi sebagai bumbu resep
Semula memang terasa wow, mustahil, tapi kemudian setelah browsing,
memang ada yang memanfaatkan wasabi dalam resepnya. Berikut resepnya;
TUNA BAKAR WASABI
Saus wasabi
1 sendok teh bubuk wasabi
1 sendok teh air
1 sendok makan cuka
2 sendok makan mayones
1 siung bawang putih (ditumbuk)
Tuna
1 sendok makan kecap
1 sdm minyak sayur
1/2 sendok teh bubuk wasabi
2 steak tuna segar (@1/2 inci tebal)
1 sendok teh bubuk wasabi
1 sendok teh air
1 sendok makan cuka
2 sendok makan mayones
1 siung bawang putih (ditumbuk)
Tuna
1 sendok makan kecap
1 sdm minyak sayur
1/2 sendok teh bubuk wasabi
2 steak tuna segar (@1/2 inci tebal)
Instruksi
Saus
Campurkan wasabi dalam mangkuk beserta air untuk membuat pasta. Diamkan 10 menit.
Aduk cuka, mayones dan bawang putih. Sisihkan.
Aduk cuka, mayones dan bawang putih. Sisihkan.
Tuna
Siapkan panggangan dengan api sedang. Dalam
cangkir, campur kecap, minyak, dan
bubuk wasabi. Oleskan pada tuna. Panggang selama 3-4 menit
di setiap sisi untuk tuna. Iris tipis ikan tuna dan sajikan dengan saus wasabi.
Hey, saking sukanya penulis dengan wasabi, penulis selalu menggunakannya
untuk sarapan, makan siang, dan makan malam! I’m in love with wasabi! XD
Untuk bekalpun juga masuk. Mau bawa telur, nugget, bahkan mie goreng,
wasabi selalu nongol disampingnya. Hal ini berlaku terutama saat penulis flu. Hehe.
Hidung bisa lega.
Selamat berkenalan dengan wasabi, pembaca Indonesia!
suka banget makan wasabi
ReplyDeleteperbedaan tepung tapioka dengan tepung maizena