Pages

Friday, September 24, 2010

Mendapatkan Jenderal melalui Kudanya


Shoot the horse if u wanted to get the general…
Kalau mau dapat sang jenderal, tembak dulu kudanya…

Istilah itu memang benar. Kalau mau mendapatkan sesuatu, urus dulu yang menopangnya. Ya gampangnya kalau seorang kontraktor mau hancurin rumah mewah, hancurin dulu pilar-pilar penyangganya, bukan langsung aja jatuhin besi ribuan ton dari heli (meski efektif juga sih) Tapi bagaimanapun, lebih aman n nyaman yang hancurin pilarnya dulu kan?

Tapi sepertinya istilah cerdik nan licik ini tidak berguna di otakku. Yah, sesekali memang kulaksanakan, tapi sering-seringnya tidak. Hmm… coba kita lihat, kapankah aku menggunakan istilah ini? Hmm… meyakinkan ayahku akan sesuatu dengan mempengaruhi ibuku? Pernah sih, tapi saat itu tidak begitu manjur. Karena ibuku benar-benar seorang penurut pada suaminya, jadi percuma kalau aku minta bantuan hal semacam itu. Haha

Oke, jadi kesimpulannya aku anak moron yang jarang menghancurkan lawan perlahan-lahan. Aku lebih suka langsung BLARR dan jenderal tertembak tanpa kudanya terkena peluruku sedikitpun…

Sama seperti ini… ini hal nyata dariku saja. Aku menyukai seorang lelaki. Ya, aku tidak memanggil mereka ‘cowok’ karena tipeku rata-rata sudah menjadi seorang ‘lelaki’ artinya sudah cukup berpikiran dewasa dan tidak se-urakan cowok.. nah, lelaki ini anggap saja sebagai jenderalnya. Teman-teman lelaki ini kita anggap kudanya… biasanya, orang kalau pedekate dan semacam-macamnya itu selalu mendekati para kuda jenderal, dan membaikkan hati dengan mereka, dll dll… ah… does it look like… apa istilahnya? Menyogok? Oh tidak juga. Namanya juga taktik, aku tidak anggap ini sebuah sogokan. Ini sebuah S T R A T E G I… strategi mah halal-halal saja untuk dilakukan… yang penting victory. Tapi kalau dari strategi itu ada sedikit keharaman (seperti menyogok kuda2 itu dengan wiskey gandum atau hasutan bahasa kuda) maka strateginya jadi haram. Rumit ya? Tapi itulah hidup… lihatlah dari berbagai sisi. Maka satu kata bisa menjadi beribu makna.

Kembali ke topik. Oke, aku suka cowok. Lalu apa yang terjadi? Aku nggak mendekati teman-temannya… aku langsung ke pokok permasalahan. Hahaha… kedengarannya agresif? Entahlah. Yang pasti aku seringkali to the point. Kalau ada temanku ganteng, aku langsung bilang aja, “hei kamu ganteng” atau bisa saja, “hei kamu keren pake baju itu” haha. Sepertinya aku ini tukang bawa meriam untuk membunuh para jenderal dan membiarkan kuda-kudanya berkeliaran kaget tanpa sedikitpun tergores, kalau di jaman perang dahulu kala...

Nah justru keterbukaan (atau kebodohan?) ini sering membawa petaka. Banyak yang salah paham aku yang tukang memuji ini sering dikira naksir mereka… swt.. padahal aku cuman suka muji aja… -.-‘ atau juga orang yang kusuka jadi merasa risih dengan keterbukaanku. Istilah jawanya NGETARANI… hahaha… aku jadi merasa moron betulan… la la la~ Lulu, you’re moron!! @_@ dan akhirnya… orang yang kusukai berikut teman2nya pada ilfil semua. Jenderal tak dapat, kudapun tak mau merapat. Yasudah… jodoh nggak akan kemana.. haha..

Tapi untuk saat ini aku masih trauma dengan makhluk dengan gender lelaki. Sedikit malas untuk mengurus? Tidak juga. Aku masih dalam posisi aneh dan moron, dengan cinta yang aneh pula. Saat ini aku menjadi seorang pengintai saja. Jenderal dan kudanya kubiarkan masih berlari-lari di lapangan.

Apa intinya dari ocehanku panjang lebar ini? Intinya saya adalah MORON… (bahasa indonya “tolol”) bukan bukan… intinya, bolehlah kita menggunakan strategi. Apalagi untuk mencari victory di jalan yang baik. Tapi hati-hati dan perhatikan langkah… :D

3 comments:

  1. Dear ratu vamp...

    Kalo situ emg mau cri2 jendral perng. Yg terpenting bkan lgsg shoot jendralnya atau elus2 buntut kuda...

    Yg bner adlah mengintai keduany yg sdg siaga... Menyerang saat lengah..

    Tersnyum kpda jendral, memberikan kue racun buatnya...
    Bermain-main dgn sang jendral bserta kuda2..

    Kuda2 lbh mudah jath hati pada se2org yg baik pada jendralnya...

    In the process, he always asking his horses for decided anything..

    Kalo uda kudanya memujamu... Setidaknya sang jendral pasti mempertimbangkanmu.

    Salam kelabu., miss cloud.

    ReplyDelete
  2. nah.. kalo kudanya ternyata bukan kuda penurut dan tidak suka tuannya diganggu? kan ada jenis kuda yang seperti itu... haha. itulah dia yang kualami sekarang. bahkan 'si kuda' ngatai aku BOCAH, KEEP OUT... ~_~ *sigh* thanks sudah mampir dan komentar, ravida... ^_^

    ReplyDelete
  3. namanyaa jgaa kudaa... Gmanapun tetep all out to protect pemiliknya kaan...

    Brusha buat yang baik tnpa perlu change yours...

    So bullshit for keep yourself...

    ReplyDelete